Ja’far Bin Abi Thalib ”Si Burung Surga”
Halaman 1 dari 1
Ja’far Bin Abi Thalib ”Si Burung Surga”
Beliau adalah sepupu sekaligus sahabat Rasulullah yang mirip dengan Rasulullah baik ujud tubuh, tingkah laku atau budi pekertinya. Beliau diberi gelar “Bapak Si Miskin”, “Si Bersayap Dua di Surga” atau “Si Burung Surga”. Beliau dan istrinya (Amma binti Umais) termasuk dalam golongan orang-orang yang pertama masuk Islam.
Ketika perang Mu’tah, Ja’far memandang peperangan ini sebagai peluang yang sangat baik dan satu-satunya kesempatan seumur hidup untuk merebut salah satu di antara dua kemungkinan yaitu membuktikan kejayaan besar bagi agama Allah SWT dalam hidupnya atau ia akan beruntung menemui syahid di jalan Allah SWT. Ja’far termasuk di antara tiga serangkai yang diangkat Rasulullah menjadi panglima pasukan dan pemimpinnya di perang Mu’tah ini. Tentara Romawi yang berjumlah 200.000 orang beserta persenjataan yang tak tertandingi tidak membuat Ja’far menjadi gentar, tetapi justru membangkitkan semangat juang yang tinggi pada dirinya, karena sadar akan kemuliaan seorang mu’min yang sejati, dan sebagai pahlawan yang ulung haruslah kemampuan juangnya berlipat ganda dari musuh.
Alangkah indahnya surga dan betapa dekatnya
Segar dan dingin air minumnya
Tentara Romawi telah dekat kehancurannya
Jika bertemu dengannya, niscaya aku hancurkan mereka
Syair-syair itulah yang disenandungkan Ja’far ketika menyerang dari atas kuda yang berambut pirang, ia bertempur dan berjuang sehingga terbunuh dalam peperangan Mu’tah.
Ibnu Hisyam bertutur, “Diceritakan kepadaku oleh seseorang yang sangat terpercaya dan termasuk ahli ilmu bahwa Ja’far bin Ani Thalib membawa bendera perang dengan tangan kanannya, kemudian mendapat sabetan pedang hingga putus, lalu dia membawa bendera itu dengan tangan kirinya, tangan kirinya juga terkena tebasan pedang hingga putus. Kemudian bendera itu ia dekap dengan kedua atasnya sehingga beliau terbunuh.
Ketika itu beliau berumur 33 tahun. Allah SWT mengganti kedua tangannya dengan dua buah sayap, beliau terbang di dalam surga kemana saja beliau mau.
Ada seorang perawi yang bertutur, ”Seorang lelaki bangsa Romawi membebaskan pedang ke arah Ja’far sehingga tangannya terputus setengah.
Sedangkan Ibnu Umar berkata, “Pada hari pertempuran di Mu’tah itu aku dekap tubuh Ja’far dan aku temukan lebih dari 90 luka karena tusukan panah dan sabetan pedang mengenai bagian depan tubuhnya.
Sementara Nabi Muhammad SAW bersabda : “Aku lihat Ja’far bin Abi Thalib di dalam surga seperti malaikat, terbang di dalmnya dengan sayap lebar yang berlumuran darah.”
Sumber : 1. 99 Kisah Orang Shalih-Muhhammad bin Hamid Abdullah Wahab.
2. Karakteristik Perihidupan 60 Sahabat Rasulullah-Khalid Muhammad Khalid.
Ketika perang Mu’tah, Ja’far memandang peperangan ini sebagai peluang yang sangat baik dan satu-satunya kesempatan seumur hidup untuk merebut salah satu di antara dua kemungkinan yaitu membuktikan kejayaan besar bagi agama Allah SWT dalam hidupnya atau ia akan beruntung menemui syahid di jalan Allah SWT. Ja’far termasuk di antara tiga serangkai yang diangkat Rasulullah menjadi panglima pasukan dan pemimpinnya di perang Mu’tah ini. Tentara Romawi yang berjumlah 200.000 orang beserta persenjataan yang tak tertandingi tidak membuat Ja’far menjadi gentar, tetapi justru membangkitkan semangat juang yang tinggi pada dirinya, karena sadar akan kemuliaan seorang mu’min yang sejati, dan sebagai pahlawan yang ulung haruslah kemampuan juangnya berlipat ganda dari musuh.
Alangkah indahnya surga dan betapa dekatnya
Segar dan dingin air minumnya
Tentara Romawi telah dekat kehancurannya
Jika bertemu dengannya, niscaya aku hancurkan mereka
Syair-syair itulah yang disenandungkan Ja’far ketika menyerang dari atas kuda yang berambut pirang, ia bertempur dan berjuang sehingga terbunuh dalam peperangan Mu’tah.
Ibnu Hisyam bertutur, “Diceritakan kepadaku oleh seseorang yang sangat terpercaya dan termasuk ahli ilmu bahwa Ja’far bin Ani Thalib membawa bendera perang dengan tangan kanannya, kemudian mendapat sabetan pedang hingga putus, lalu dia membawa bendera itu dengan tangan kirinya, tangan kirinya juga terkena tebasan pedang hingga putus. Kemudian bendera itu ia dekap dengan kedua atasnya sehingga beliau terbunuh.
Ketika itu beliau berumur 33 tahun. Allah SWT mengganti kedua tangannya dengan dua buah sayap, beliau terbang di dalam surga kemana saja beliau mau.
Ada seorang perawi yang bertutur, ”Seorang lelaki bangsa Romawi membebaskan pedang ke arah Ja’far sehingga tangannya terputus setengah.
Sedangkan Ibnu Umar berkata, “Pada hari pertempuran di Mu’tah itu aku dekap tubuh Ja’far dan aku temukan lebih dari 90 luka karena tusukan panah dan sabetan pedang mengenai bagian depan tubuhnya.
Sementara Nabi Muhammad SAW bersabda : “Aku lihat Ja’far bin Abi Thalib di dalam surga seperti malaikat, terbang di dalmnya dengan sayap lebar yang berlumuran darah.”
Sumber : 1. 99 Kisah Orang Shalih-Muhhammad bin Hamid Abdullah Wahab.
2. Karakteristik Perihidupan 60 Sahabat Rasulullah-Khalid Muhammad Khalid.
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik